EKSOTISME GUNUNG GEULIS
Pemandangan indah alam Jatinangor sudah sering didengar. Perpaduan
alam nan asri serta peninggalan sejarahnya yang unik telah lama menjadi
pembicaraan . Namun, pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya
menikmati keindahan alam Jatinangor ini dari ketinggian 1.281m dari
permukaan laut?
Beberapa waktu lalu saya bersama beberapa teman pencinta alam
menjelajahi Gunung Geulis. Gunung Geulis sebernya bukanlah sebuah gunung,
tetapi hanya puncak dari sederetan bukit yang ada di Jatinangor
Sumedang.
Penjelajahan dimulai sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu,
cuacanya cerah namun tidak terlalu panas. Ini menjadi pertimbangan kami
untuk mulai mendaki Gunung Geulis.
Sebelum menjelajah, kami terlebih dahulu mempersiapakn bekal makanan,
first aid, senter, dan berbotol-botol minuman untuk menghindari
dehidrasi.
Dari jalan Raya jatinangor, kami masuk ke Desa Jatiroke. Desa ini
merupakan salah satu pintu masuk ke kaki bukit. Kami memutuskan untuk
berjalan kaki untuk menuju kaki bukit. Hitung-hitung pemanasan sebelum
melewati jalur yang lebih memakan tenaga.
Sekitar 20 menit berjalan kaki, akhirnya kami sampai di kaki Gunung
Geulis. Wilayah kaki bukit ini merupakan daerah perkebunan penduduk
setempat. Kami mulai menyusuri perkebunan ini dengan muka penuh
semangat. Petualangan pun dimulai.
Tidak lama melewati perkebunan milik warga, kami akhirnya mulai
memasuki wilayah hutan yang penuh semak belukar. Kami terus mendaki
melewati berbagai macam jalur. Sebenaranya untuk medaki Gunung geulis
tidak susah, tinggal mengikuti jalur yang sudah ada.
Jalur yang dilewati pun bermacam macam, yang paling memacu adrenalin
mungkin adalah ketika melewati jalan di mana sisi kirinya adalah Jurang.
Selain itu, mendaki beberapa jalur dengan tingkat kecuraman yang cukup
tinggi juga menjadi tantangan tersendiri.
Setelah bergelut dengan berbagai macam jalur tersebut, akhirny kami
memutuskan berhenti sejenak di bahu bukit. Dari bahu bukit, pemandangan
indah Jatinangor sudah mulai terlihat. Setelah beberapa menit
beristirahat, kami pun melanjutkan pendakian.
Jalur pendakian dari bahu bukit ke puncak dapat dikatakan lebih
mudah. Setelah selitar 20 menit mendaki, akhirnya kami pun sampai di
puncak Gunung Geulis.
Bangunan pemakaman terlebih dahulu menyapa kami. Konon menurut cerita
penduduk setempat, makam yang ada di puncak Gunung geulis ini merupakan
makam Puteri Geulis. Namun tidak ada yang tahu pasti mengapa Puteri
Geulis ini dikuburkan di puncak bukit. Nama gunung Geulis sendiri
diambil dari cerita ini.
Di puncak bukit, pemandangan indah Jatnangor membayar semua energi dan kepenatan saat mendaki tadi.
Jatinangor tampak damai dari puncak bukit. Tumbuhan ilalang tinggi
yang dibelai oleh angin melengkapi suasana ketika melihat pemandangan
kota yang ada di bawah. Kami sampai di puncak bukit sekitar pukul 17.00.
Dari puncak Gunung Geulis kami menikmati pemandangan Jatinangor sembari menunggu matahari terbenam.
Tak lama matahari pun kembali keperaduan. Memang, pemandangan
sempurna inilah yang ingin kami dapatkan. Merahnya langit serta hembusan
angin yang sepoi berpadu dengan gelak tawa kami. Sungguh suasana yang
tak terlupakan.
Setelah puas menikmati sunset. Kami pun akhirnya turun ke kaki bukit.
Senter mulai dinyalakan sebagai teman untuk berpetualang menuruni bukit
di kegelapan
gunung geulis dari bawah
Rabu, 15 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar